Kata menjadi penghibur lidah yang kelu, menjadi benang pada jarum bernama bahasa, sebentuk aliran dari perasaan...

Jumat, 26 Maret 2010

Lagi, Malam Ini


Lagi,
aku termangu berteman malam bersama mata yang tak ingin terpejam...
Lagi,
aku mengembara di tengah malam bersama angan yang terus melayang..
Lagi,,
aku berjalan tiada henti, meraih dan mencengkram jutaan pikiran yang berterbangan..
Tapi kali ini,,
hati tertinggal sediri, tertidur dalam sepi, lelah untuk berkendara, lemah untuk mengembara..
Biarlah pikir yang meraja, merindu pada semua yang dicinta...

Jumat, 19 Maret 2010

Kau: ayah, suami, dan kakak...


Kutatap wajah itu dan detik pun mengalun
meninggalkan masa kini, terus melangkah mundur, perlahan..
Kau...
yang selalu tertawa melihatku terbakar apiku
yang selalu menggoda seakan tak suka aku berteman damai
yang selalu memanggil dan bermain dengan pijaran api emosiku
yang membuatku ingin membakarmu dengan percikan apiku
Kau...
yang dulu pernah berteman dengan sepi, menanggung sendiri
yang dulu sempat menghilang, tak kukenali
yang dulu ingin pergi bersama airmata sesalnya, meninggalkan kami
yang mengusik haruku dari luapan cintaku padamu
Kau...
yang mampu berdiri di tengah badai
yang mampu membawa semua yang kau cipta
yang mampu tegak di tengah gunjingan dan cobaan
yang menyusupkan kekuatan dalam jiwaku saat kau lewati itu semua
Kau...
yang menjagaku dalam langkah majuku, jauh dari papa-mama
yang memekakkan telingaku dengan petuahmu
yang menguncang akalku dengan khayal dan takutmu
yang mempermainkan kesalku yang terkekang
Kau...
yang berjalan perlahan mengiring kami, pasangan jiwa, buah cinta, dan saudara..
yang berjuang gigih penuh kesabaran, menata perlahan masa depan buah cintamu..
yang penuh manja dan cinta, bersamanya, pasangan jiwamu..
yang berusaha bijak walau kujejak, aku, saudaramu..
Kaulah ayah yang penuh cinta...
Kaulah suami yang mengasihi...
Kaulah kakak yang menemani...









HAPPY BIRTHDAY MAS!!!
WE LOVE YOU!
-ulang tahun Mas Aji (besok,20Maret)-









_my brother n his daughter_

Rabu, 17 Maret 2010

Hujan Jeruji Beku

hujan kembali merengkuh malam
dalam keheningan kusapa ia yang kembali meraja
kau ada, dan kau masih, dan kau tetap
tanya terlayang tanpa rencana, tanpa terpikir
saat ketidakrelaan menjadi tameng hati yang tercuri
seakan tiada peduli, kau menjelma bersama hujan
menusuk jiwa dengan butiran beku yang meruncing
merobek alur alur hati yang tiada terlindungi
menyentuh hati dengan dingin yang melukai
perih, tapi ku tak ingin kau pergi
letih, tapi tiada lelah menghinggapi
beku, tapi kumerasa terselimuti
Ah,,,
logika seakan terkulai saat kuberkata,,,
"Aku masih menginginkanmu.."
Kau,,
Hujan jeruji beku yang menghunusku dalam malam tiada bintang..

Senin, 15 Maret 2010

Jepreett... yuk?

Aku rindu menggenggammu, tapi kau terkulai tiada energi..
Oh kamerakuu,, dimana gerangan chargermu, kau telah padam tanpa sanggup kuhidupkan...
chargernya ilaaaang.. :((
padahal baru bentar aku mengenalmu,, hanya sedikit karya yang kita cipta bersama..
pengen hunting fotoooo... ><
Foto yg kuambil pas di KL,, aku sukaaa sm langitnya... :)

Rasa Usang

Anganku kembali terbang melayang
hadirmu tiada terkekang
dalam sudut kau bangkit dan menyapa
ah,, kurasakan desir itu
tak bisa ku berlari, tak mampu kupungkiri
ufuk timur pengharapan kembali meraja
ingin segera kubuang semua tanpa terima, tanpa perlu kurasa
rasa usang tanpa karat yang tak kunjung menghilang
bosan, lelah, dan melumpuhkan
rasa yang terlihat kecil tapi mematikan
kenapa begitu mudahnya kau menyelip dalam padatnya angan?
dan kenapa masih dia?

Jumat, 12 Maret 2010

pencuri?

ada yang lain
dapat kurasakan desir belaian angin kekaguman
tergetarkan hati oleh lukisan kata yang tergores indah
terlamun akal meresapi permainan kata miliknya
terbang angan ke masa saat terakhir kubersamanya
entahlah...
tolak terbentuk keras di pagar hati
jeruji seakan meruncing siap memasung datangnya pencuri
arakan algojo bantu hati memenggal setiap kepala yang berani mencuri
ah, tapi kutau..
pagar tinggi dengan berjuta pasukan penjaga
seolah memanggil dan menantang sang pencuri
jadi kubiarkan saja semua
menjadi gubuk hati yang terlihat lusuh
tapi miliki permata tiada terharga...

Kau, masa laluku...

bayang itu telah menjadi kuasa
dan masih menjadi kuasa
meski hanya setitik uap meski hanya meringkuk sudut
tapi ia miliki kuasa
bayangnya yang kadang terlupa tapi penuh daya
masalaluku....

masih kuingat segar dalam ingatanku, dulu. Kesal yang muncul karena kesombonganmu, hati yang panas karena mereka bergosip buruk tentangmu.

beberapa minggu setelahnya, sosok burukmu perlahan sirna, pesonamu mulai kurasa, tak pernah kuakui, ada sesuatu yang berbeda.

ah, akhirnya. gejolak rasa tak bisa kubendung, kutumpahkan semua, kurasakan semua. debar ini, bahagia ini, harap ini, dan takut ini. semua yang timbul dari keberadaanmu.

Dan masih bisa kurasa sekarang. perih yang kau toreh setelah lama kita bersama, dalam satu jalinan persahabatan. tangis yang kuisak. kepahitan yang kutelan. diujung kebersamaan kita. saat duniaku bergetar, bukan hanya karenamu. tapi sudah saatnya semua bergetar dan porak poranda. demi sebuah revolusi baru dalam diri.

saat kubangun diri dalam dunia baru bangku kuliah. kubangkitkan semua yang poranda. kulepas perih itu dan semua tentangmu, walau entah mengapa, kau tak melepasku. bukan karena aku. bukan. tapi karenanya. dia yang kau cinta. sahabatku sendiri. yang masih bersamaku dalam satu atap kampus biru. perih...

Kulalui semua tanpa menoleh. saat kutemukan rasa pada sosok lain yang kudamba. ah tapi ternyata, kau masih ada. bersembunyi dan meringkuk di sudut hatiku. tapi biarlah. akupun berlalu...

Lama... menahun sudah semua berlalu. tanpa dirimu berlabuh di kepalaku. dan kuberanikan diriku. mengintip ke dalam dasar hatiku. ah, kau masih disitu. tapi biarlah. diamlah kau disitu. dan kita akan lihat, berapa lama lagi kau akan bertahan, berdiam disana, sudut hatiku.
Karena kan kubiarkan semua berlalu.
kuserahkan saja pada waktu.. :)

Kamis, 11 Maret 2010

Rasakanlah

Rasakanlah....
Rasa...
mereka berkata "cukup kau rasakan.."
perih dan bahagia yang menari bersama dalam rengkuhan dunia
Rasa...
Dengan misteriusnya memanggil pasukan air mata untuk siaga dan berarak ke medan dunia
ahh...
Saat kurasakan setiap rasa yang menghubung dunia dengan jiwa
yang tiada dimensi waktu dan ruang baginya, seperti dunia..
bukan dunia yang terus berjalan dengan sendirinya
bukan dunia yang dipenuhi gerakan yang memudar dimakan waktu
bukan dunia yang menunjukkan seberapa tua kita
bukan dunia yang dipenuhi benda - benda semu yang tampak nyata
Duniaku dalam hatiku yang bertaut dengan dengan semesta
yang ikut memanggil apapun yang ingin terpanggil
yang ikut memberi apapun yang dipinta
aku tak tau...
mereka berkata tuk merasakan dan menerima semua
semula kubahagia
saat kuterima semua rasa dan apapun yang tergetar di dada
tapi perlahan
ahh..
ada apa?
dunia bahagia seolah berputar
ada getar lain bertengger ricuh di dada
bukan sekedar menggetarkan jiwa dalam dada, juga tangan,kaki, seluruh tubuh, dan air mata..
aku tak tau..
Menerima?
Haru dan sedih ini terlalu berat untukku
entah apa,, kadang ku tak bisa terima
kuingin bahagia yang semula hadir dalam sapa dan bicara
kuingin tenang yang menghangatkanku dalam selimutnya
tapi apa???
yang tersisa tinggal getaran perih dengan pekikan yang merobek telinga
aku lelah, terdiam dan mencoba merasakan semua...
tapi takut seolah berkuasa
rasa macam apa itu..?
diam menjadi jawabku dalam satu tatap, bukan satu peluk, hal yang seharusnya terhadap..
hanya tatap tanpa terima
memperpanjang perih dan letih yang terasa menahun
Akan kutunggu,,
saat tiba waktuku berjalan dan merengkuh lembut monster hati itu untuk melepasnya..
tapi apa ini, takut?
aku takut memeluk perih dan takutku sendiri
dan aku masih menunggu
dalam penjara rasa yang kucipta sendiri.........

Rabu, 10 Maret 2010

Kau Curang, Malam...



tenang...
saat badai tak lagi menari dalam nyanyian sang hujan
saat sambaran kilat tak lagi meramaikan pekik deru sang guntur
saat hitam tak lagi menjadi selubung langit senja
karena senja telah menjadi malam...
Malam,,,
seolah bertukar peran dengan sang senja yang selalu menampakkan gemulai tariannya dalam alunan jingga
karena malam menghapus sang badai yang berjoget riang bersama hujan senja
karena malam meniup hitam yang bergantung dalam langit senja
karena malam mulai menampakkan kelip cahanya menggantikan gelapnya senja
aahh...
masih kurasakan kemarin
saat senja dan malam terus merintih
saar senja dan malam beradu kasih dengan kelam dan dingin
saat senja dan malam menyanyikan lagu pilu bersama glegar sang guntur dan pekikan sang hujan..
Saat hatiku ikut menangis bersama mereka akibat sesal tak beralasan
tapi sekarang...
malam tak lagi bersedih
walau senja tadi masih menangis pilu...
CURANG
kau curang malam
karena hanya kau yang bersinar bersama kelip sang bintang dan sapaan rembulan
tidak menyambut dan meneruskan pekikan tangis sang senja
meninggalkan aku sendiri yang tetap berkubang dalam tangis tak beralasan
meninggalkan aku yang tenggelam dalam deras hujan dan glegar petir di hatiku...
tangis ini masih bersisa...
walau kau hanya membalasnya dengan gerimis perlahan yang sempat menyembunyikan kelip bintang yang semula kau perlihatkan...
jangan tingalkan aku malam...
sendirian dalam lolongan hujan di hatiku...

Diam

saat mereka berkata
rasakanlah!
ya, aku rasakan...
saat mereka berkata
biarkanlah!
ya, aku membiarkan...
dan kurasakan dan kubiarkan semua
saat ada tusukan perlahan
saat ada perih tercipta
saat sedih memanggil air memanggil air mata
rasa...
kurasakan saja
dia
yang ada tapi tak tampak
yang tak pernah tau
ada
penantian tanpa kepedulian
hanya karena jiwa yang lebih tenang
dengan membiarkan semua begitu saja
langit hati kerap berteiak
jangan!
MAJULAH!
tapi tiada gerak tercipta
tiada kata terucap
tiada langkah terderap...
hanya diam menghujam

Selasa, 09 Maret 2010

Sesal dan Gerimis Malam





















hujan...
langit menitikkan syahdu tetesannya dipadu gelap tak berbintang..
mengalunkan alunan deru titik dalam kegelapan dan keheningan
udara berselimut beku menghantam dengan bisikan angin yang menyanyikan melodi gerimis malam...
langit seolah menyambut...
kegalauan dan rintihan hati yang berselimut ragu karena cinta
sesal yang timbul dari kehampaan jiwa saat menatap sosok malaikatnya
tidak...
tiada sapa, senyuman, atau pujian terlomtar kala malaikat itu begitu dekat
ketika tangan mampu meraih halusnya selubung sang malaikat..
ketika hidung dapat mencium wanginya tubuh seorang malaikat..
Ketika mata bisa saja tak lepas dari pandang rupawan wajah malaikat..
Tapi apa???
kosong, hampa, dan beku...
dan keindahan sementara menjadi kelabu
hati yang seharusnya berbunga menjadi kelu dihinggapi kegelisahan dan keresahan...
Saat jiwa mencari secercah mentari penghilang luka, deru angin menghadirkan tetes air langit..
seolah menyambut keresahan dan sesal...
Seolah mengurung dalam gelap dan tangis yang tak kunjung mengalir....
Ahh...
sesal dan gerimis malam yang beku..............