Kata menjadi penghibur lidah yang kelu, menjadi benang pada jarum bernama bahasa, sebentuk aliran dari perasaan...

Selasa, 21 Desember 2010

Hujan

Sepenggal alunan nada melukiskan cerita
Indah berbalut kepedihan, memancar terpendam
Sang waktu bersabar mebalut luka demi luka, menutup cerita demi cerita
Tapi sang takdir hadir membawanya, bersama sepenggal cerita suram yang tergantung
Waktu menutup sang mata, hanya tawa, yang terpendam tersembunyi dalam sunyi
Takdir menyeringai, dia curi apa yg tersembunyi, dia koyak balutan sang waktu,
takdir membawa hujan....
hujan yang mengiris..
hujan yang menggerus jantung..
hujan yang menggigilkan rasa..
hujan yang begitu perih...
hingga tak sadarkan diri..
tapi, perlahan tapi pasti ia koyak luka luka lama seutuhnya
ia makan semua, tak bersisa...

Dan saat terbangun, hujan telah membersihkan semua luka...